Selasa, 23 Agustus 2011

Rekayasa Genetika


Rekayasa Genetika

Definisi
Adalah proses pembentukan rekombinan baru dari material genetik dengan cara penyisipan suatu molekul asam nukleat asing ( yang  dihasilkan di luar sel ) ke dalam suatu vektor, sehingga memungkinkan penggabungan dan kelanjutan berkembang / diperbanyak di dalam sel inang yang baru.

Klon  
Adalah organisme identik yang terbentuk secara genetik dan membawa seluruh potongan DNA yang telah disisipkan, dan memperbanyak molekul yang baru. Kloning gen àrekayasa genetika, teknologi DNA rekombinan
Contoh : domba Dolly


Rekayasa Genetika

Material genetik :
Adalah material yang membawa informasi genetik yang diturunkan dari tetua ke turunannya, yaitu asam nukleat DNA : deoksi ribonucleic acid RNA: ribonucleic acid
Vektor Kloning :
Adalah wahana pembawa gen target untuk mengintroduksi gen ke inang tertentu.
Gen :
Adalah sekuens DNA yang menyandikan protein.

Minggu, 21 Agustus 2011

Analisis Farmasi Anorganik

Metode Analisis Klasik

Metode kimia analisis untuk menentukan kadar
senyawa terdiri atas gravimetri dan
titrimetri. Kedua metode tersebut
menghasilkan harga absolut yang dinyatakan
dalam satuan internasional (SI units).
Metode klasik digunakan untuk menentukan
kadar dalam ukuran besar (1‐100%),
sedangkan untuk ukuran kadar yang < 1%
digunakan metode instrumen.

GRAVIMETRY
Gravimetri adalah penentuan kadar unsur ataupun spesi
kimia dengan cara mengukur berat hasil reaksi kimia
tidak larut yang diketahui dengan pasti.
Hasil reaksi yang tidak larut bisa berupa gas yang
berasal dari suatu larutan atau residu padat yang
tidak menguap, baik berasal dari penguapan pada
suhu rendah maupun dari pemijaran pada suhu
tinggi. Pada umumnya yang dimaksud senyawa tidak
larut adalah endapan yang terbentuk di dalam suatu
larutan dalam air.
Gravimetri merupakan metode yang sudah dikenal sejak
abad ke‐16. 

TITRIMETRY
Titrimetri adalah metode penentuan kadar unsur atau
spesi kimia dengan cara mengukur jumlah senyawa
kimia yang secara pasti diketahui bereaksi secara
sempurna berasal dari unsur atau spesi yang akan
ditentukan tersebut.
Massa kimia tersebut diukur dari sejumlah volume larutan
standar (baku) dengan cara titrasi. Ada 4 metode
titrimetri : titrasi asam basa, titrasi pengendapan, titrasi
kompleksometri, an titrasi oksidasi‐reduksi. Titik akhir
titrasi secara klasik ditentukan dengan mengamati
perubahan warna indikator, atau dengan mengamati
selisih potensial pada elektroda, atau mengamati
perubahan konduktivitas larutan. 

 Penentuan kadar suatu analit di dalam larutan memerlukan :
1) Reaksi stoikhiometri anatara analit dan penitrasi, reaksi
tersebut harus cepat dan sempurna, di mana harga a dan t
diketahui.
2) Konsentrasi larutan penitrasi, CT, harus diketahui dengan
pasti. Larutan penitrasi harus dibakukan dengan senyawa
baku primer atau dititrasi dengan larutan yang terbuat dari
senyawa baku primer.
3) Volume titik akhir titrasi harus dapat diukur secara tepat
menggunakan indikator warna atau dengan instrumen. Jika
menggunakan instrumen yang dapat mengukur secara
berkelanjutan, maka akan diperoleh kurva titrasi. Cara ini
biasa digunakan untuk menentukan kadar campuran atau
untuk mendeteksi adanya gangguan (interferensi).

 Syarat khusus analisis titrimetri :
Gunakan larutan penitrasi yang umum dan jenis analit
yang bereaksi dengan penitrasi tersebut, metode
pembakuan larutan penitrasi, kestabilan larutan
penitrasi, metode deteksi titik akhir, dan hal‐hal lainnya
yang penting.